Sabtu, 19 Maret 2011

Kebaya Glamor Etnik Persembahan Ayok Dwipancara

Kebaya rancangan Ayok Dwipancara (Foto: Dwi Indah Nurcahyani)
MEMANCARKAN kebaya yang universal, Ayok Dwipancara memadukan sisi etnik, modern, dan glamor dalam rancangannya.

Sebanyak 13 koleksi kebaya dipamerkan Ayok dalam show yang membuka perhelatan Bidakara Wedding Expo ke-6 yang digelar di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (18/3) kemarin.

Dalam fashion show yang mengangkat tema "Jagat Keputren", desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Surabaya ini memamerkan berbagai kebaya yang kaya akan detail dengan taburan payet di sekujur busananya.

Keberadaan detail tersebut mengesankan citra mewah sekaligus moderen dalam busana yang dibawakannya. Meski demikian, keberadaan kebaya sebagai busana tradisional tetap dikedepankan Ayok. Karenanya, nilai tersebut tetap dipertahankan dengan padu padan konsep dalam rancangannya tersebut.

"Saya memadukan unsur Jawa dan Bali. Hal itu terlihat dengan tampilan ukir-ukiran, dan hand printing yang saya pakai dalam rancangan saya. Semuanya menyesuaikan dengan tema yang saya angkat, yakni Jagat Keputren di mana tema ini mencitrakan putri-putri raja yang tampil kuat dengan keetnikannya. Namun untuk menyesuaikan dengan zaman, maka saya pun memasukkan unsur modern dan glamor seperti terlihat pada pemakaian ruffle dan model obi di beberapa koleksi yang saya pamerkan," paparnya.

Bagi Ayok, kebaya bersifat universal. Dengan konsep tersebut, dirinya pun leluasa memodifikasi kebaya sehingga bisa diterima khalayak luas. Tak heran jika kebaya pengantin yang dipamerkannya berbentuk ball gown layaknya gaun pengantin internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar