Rabu, 20 Juli 2011

band nidji belum percaya diri www.cityspline.com

Grup Band Nidji (Foto:Johan Sompotan)
Grup Band Nidji (Foto:Johan Sompotan)
JAKARTA - Jika banyak musisi memanfaatkan momen puasa dan Lebaran untuk menggarap lagu religi, hal itu tidak dilakukan grup band Nidji.

Alasannya, tahun lalu mereka telah menggarap single religi Tuhan Maha Cinta, dan untuk tahun ini Nidji memilih absen menelurkan karya religi.

“Kita tahun lalu sudah. Ya kasih kesempatan sama musisi lain, market Nidji juga bukan di situ,” terang Giring saat ditemui di FX Plaza, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2011) malam.

Band yang digawangi Giring Ganesha (vokalis), Rama dan Ariel (gitaris), Adrie (drum), Andro (bassis), dan Run-D (keyboard) ini merasa perilaku mereka sendiri belum baik.

“Mungkin kita bukan tipe band yang ngomongin agama. Bukan hak kita untuk ngomong ayo lebih baik. Buat apa kita ceramahin orang kalau kita sendiri belum baik,” alasannya

www.cityspline.com

Minggu, 17 Juli 2011

Giring 'Nidji' Kena Petasan Saat Manggung

Giring "Nidji" (Foto: Galuh/Okezone)
JAKARTA - Ingin menyuguhkan aksi panggung yang beda, vokalis Nidji, Giring malah mengalami cedera akibat ide yang dipilihnya.

Malam itu, Nidji menjadi salah satu pengisi acara di “Ponds Teen Concert 2011”. Lalu mereka memikirkan konsep yang berbeda untuk aksi panggungnya. Berniat menyuguhkan kembang api yang bisa keluar dari bajunya, kulit vokalis Nidji malah terbakar gara-gara ide tersebut.

"Tadi desain bajunya itu kayak ada petasan dibaju gue, tapi kulit gue malam terbakar nih. Tapi karena gue harus profesional, ya sudah dilanjutin saja," terang Giring saat berbincang di Lapangan D Senayan, Jakarta, Sabtu (16/7/2011).

Akibat kejadian tersebut, lengan kiri Giring pun mengalami luka bakar yang lumayan besar. Vokalis Nidji ini pun memperlihatkan lukanya yang telah diperban sambil menahan sakit.

"Ini walaupun perihnya setengah mati, tapi harus ditahan. Rasanya sampai tembus kulit. Seru sih, tapi gue harus coba yang lain lagi, ha-ha-ha. Mungkin trauma juga, tapi berarti persiapannya harus lebih detail lagi besok-besok," papar Giring.

Suami dari Chintya ini mengatakan, musibah yang terjadi pada dirinya hari ini bukan karena panitia penyelenggara, namun semua ini terjadi karena ide gila dari para personel Nidji saja.

Kamis, 23 Juni 2011

Edane dan Netral Sukses Guncang PRJ

Netral (Foto: Tomi Tresnady/okezone)
JAKARTA - Venue konser Edane dan Netral di area PRJ, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2011) malam dipenuhi sekitar 3 ribuan metalhead.

Edane yang menyisakan dua personel Fajar Satritama dan Eet Syahrani manggung dengan vokalis yang masih berstatus additional, Ervin Nanjabakri. Band yang pernah jadi pembuka band Sepultura pada tahun 1992 juga mendapuk seorang basis Daeng Oktav dan gitaris Hendra yang membuat komposisi musik Edane garang malam itu.

8 lagu dimainkan oleh Edane yang rata-rata mengenakan busana hitam-hitam, makanya tak heran ada nomor lagu Back In Black milik AC/DC dibawakan oleh mereka selain lagu Best Of Me yang mengisi album baru mereka terakhir bertajuk 'Edan'. Dari awal sampai akhir lagu penonton tampak tak bisa diam dengan bergoyang mengikuti ritme lagu yang menendang-nendang.

Nomor lagu Ikuti yang mengisi album perdana Edane bertajuk 'The Beast' dirilis pada 1992 juga dilepas dan gitar Eet pun meraung-raung liar bak kesetanan. Lagu ini memang sudah jadi makanan pokok bagi fans berat Edane dalam melahap setiap konser-konser Eet dan kawan-kawan.

Juga nomor lagu Kau Pikir Kaulah Segalanya yang mengisi album '170 Volt' di gaungkan dengan sambutan koor para penonton yang memang lirik-lirik lagu ini mudah diikuti semua kalangan.

Oktav diberi keistimewaan memainkan instrumen bas sendirian, kesempatan itu tak disia-siakannya dengan memainkan petikan bas dengan perpindahan chord satu ke chord lain yang cukup rumit, beberapa kali membuat decak kagum penonton. Salah satu lagu nasional Indonesia berjudul Tanah Airku ciptaan Ibu Sud juga melantun dari buah jari-jari Oktav menempel pada senar bass. Harus diakui Oktav bermain cukup apik malam itu.

Setelah Edane, Netral menambah panas pusaran penonton yang sebagian diisi oleh para Netralizer berada di barisan paling depan.

Netral mengawali dengan nomor lagu Cipta Karya Jaya Rasa yang mengisi album terakhir Netral bertajuk The Story Of. Lagu lain di album yang sama, Netral memainkan lagu Susu Coklat, Kecoa dan Kupu-Kupu, Hari yang Indah, dan lagu monumental Garuda di Dadaku.

Deretan lagu lainnya yakni Haru Biru, Sorry, Cinta Gila, Setetes Sperma, Cahaya Bulan, Pertempuran Hati, dan tentu saja lagu Walah yang jadi kunci kesuksesan karir Netral turut digaungkan.

Penontonton barisan depan tak henti-hentinya melakukan moshing hingga udara seperti berada di dalam ruang panggang. Panitia sadar ini sehingga menyemprotkan air ke penonton untuk bikin suasana lebih adem.

Tapi, sayangnya suasana yang sudah tumpah ruah itu dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab dengan cekatan mengambil handphone salah satu wartawan yang kebetulan liputan konser malam itu

Rabu, 15 Juni 2011

Manggung di PRJ Wajib Bawakan Lagu Nasional

Foto (ist)
Foto (ist)
JAKARTA- Konser musik 32 hari nonstop di Jakarta Fair tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, seluruh musisi yang akan tampil diwajibkan membawakan lagu-lagu nasional.

Langkah itu diambil guna membangkitkan jiwa patriotisme penonton yang kebanyakan kaum muda. Lagu-lagu hits dari solois dan grup band terkemuka disajikan dalam nuansa kebangkitan jiwa nasionalisme.

"Kita tentu prihatin jika generasi muda kita tak lagi mengenal lagu-lagu kebangsaan. Kita prihatin jika mereka semakin jauh dari jiwa patriotisme yang ditanamkan para founding father. Oleh karena itu, Jakarta Fair 2011 ingin membangkitkan jiwa patriotisme, membangkitkan semangat persatuan dan persaudaraan sesuai jiwa Bhinneka Tunggal Ika, melalui konser musik," jelas Dra Siti Hartati Murdaya selaku ketua panitia Jakarta Fair 2011 dalam press release yang diterima okezone, Rabu (15/6/2011).
 
Setiap musisi mengajak pengunjung untuk menyanyikan satu atau dua lagu kebangsaan. Jangan heran jika kemudian lagu Maju Tak Gentar atau lagu Padamu Negeri mengalun dari lantunan merdu artis penyanyi sekelas Geisha atau grup band sekelas Slank dan Gigi.

"Membangkitkan jiwa patriotisme cinta bangsa cinta tanah air akan lebih efektif dilakukan melalui bahasa panggung, melalui artis-artis dan grup band yang memang sudah akrab di telinga kaum muda," pungkasnya

Tony Q Tolak Disebut Nabi Musik Reggae

Tony Q (Foto: Elang Riki Yanuar/Okezone)
Tony Q (Foto: Elang Riki Yanuar/Okezone)
JAKARTA - Bagi pecinta musik reggae di Indonesia, nama Tony Q Rastafara pasti sudah tak asing lagi. Namun, salah satu pionir musik reggae di Indonesia ini tak mau diperlakukan bak nabi oleh komunitasnya.

"Saya jadi artis di panggung saja. Tapi saya juga hanya orang biasa kalau di luar panggung. Kadang banyak orang yang memperlakukan saya seperti bagaimana atau dibilang nabi begitu. Tapi biar begitu, semuanya tetap saya anggap seperti teman," papar Tony saat berbincang dengan okezone di Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta belum lama ini.

Pemilik delapan album musik ini memang dikenal sangat dekat dengan penggemarnya. Tony selalu berusaha memotivasi orang untuk tetap memainkan musik reggae.

"Saya banyak dengar kendala di teman-teman saya yang tidak punya drum atau keybordis. Saya ingin menyemangati teman-teman, meskipun alatnya minim tapi tetap bisa memainkan musik reggae," ucapnya.

Perlakuan istimewa dari komunitas reggae tak membuat Tony besar kepala. Pelantun Ngayogjokarto ini tetap rendah hati, meski kadang merasa sedikit terganggu dengan ulah penggemar.

"Kadang banyak teman-teman yang meminta foto dengan saya. Tapi kadang semuanya berebutan dan tidak sabar. Kalau tidak pakai berebut, saya mau-mau saja foto dengan semua teman-teman. Jadi, santai saja," tandasnya

Rockvolution Bakal Digelar di Senayan

Rockvolution (foto: Maria Cicilia Galuh/Okezone)
 
JAKARTA- Untuk pertama kalinya ajang Rockvolution Festival diadakan di Indonesia. Rockvolution yang dipromotori Velvet Rocks ini sengaja mengambil tempat di Lapangan D Senayan, Jakarta pada 23-24 Juli 2011 mendatang.

"Ini kayak the biggest pensi, mudah-mudahan tahun deapn bisa lebih besar lagi. Kita juga memberi harganya seminim mungkin karena kita ingin bikin yang bisa dijangkau semua orang," jelas Triadi, selaku pihak promotor Velvet Rocks dalam jumpa pers di Griya Jenggala, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Rockvolution juga akan menghadirkan sejumlah musisi internasional yang namanya sudah terkenal dikalangan para penggemar rock seperti Marky Ramone (drummer Ramones), The Datsuns, Tonight Live, Rufio, Kittie, dan Destine.

"Untuk band lokal, kita belum bisa ngasih namanya sama sekali, soalnya bandnya sama dengan festival yang disana. Jadi dari manajer bandnya sendiri yang bilang tunggu dulu. Pokoknya kalau band lokal pasti oke lah band-bandnya, soalnya ini kan yang pertama," papar Triadi.

Dan Triadi berjanji akan mengumumkan siapa-siapa saja band lokal yang akan bermain di Rockvolution pada tanggal 1 Juli mendatang.

Untuk harga tiket, Rockvolution memang terbilang murah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan. Pada tiket presale telah dijual mulai 13 Juni lalu sampai 13 Juli mendatang dengan harga Rp77 ribu per hari atau Rp132 ribu untuk dua hari. Sedangkan harga normalnya Rp99 ribu per hari. Tiket pun dapat diperoleh dibeberapa tiket box seperti biasa atau kunjungi rockvolutionmusicfest.com

Minggu, 12 Juni 2011

Bandung Berisik Obati Kerinduan Metalhead Tanah Air

(foto: bandungberisik.com)
BANDUNG– Ajang musik Bandung Berisik dihadiri sekitar 20 ribu penonton. Para penonton disuguhi aksi para musisi metal yang diselenggarakan Atap Production dan Ujung Berung Rebels di Lapangan Brigif Cimahi, Sabtu (11/6/2011).
Begitu masuk area, terlihat gate berukuran besar menyambut kedatangan para metalhead Indonesia. Uniknya, sekalipun acara yang menampilkan 23 band cadas, para penonton tetap tertib menikmati musik yang menjadi simbol reuni bagi para pecinta musik cadas di tanah air. Selain dibantu petugas keamanan, para penonton diwajibkan mengenakan gelang sebagai tanda masuk area.

Bandung Berisik yang diselenggarakan untuk kelima kalinya ini mengusung tema Rebel Meet Rebel. Bagi para pecinta musik ini, dapat juga menemukan Wall Of Fame Bandung Berisik dengan memanfaatkan kegiatan berfoto bersama kawan, kekasih, atau keluarga. Pihak panitia juga menyediakan Merch official sampai dengan Merch band.

Para penonton seolah tidak akan bosan saat jeda band yang masing-masing membawakan beberapa lagu dalam durasi 15 menit. Belajar musik dengan mengikut coaching clinic gitar dan drum yang diprakarsai Abah dan Agung (Burgerkill) misalnya. Pengetahuan tentang alat musik tradisional juga dapat dengan mudah masuk ke booth Tradisional yang diisi oleh Karinding, sebuah alat musik khas Jawa Barat.

Bagi yang benar-benar menikmati musik, para penonton malam ini dimanjakan oleh 200 ribu watt sound lengkap dengan mutimedia, lighting yang dengan nuansa gotic dalam big stage. Dari pantauan Okezone, ribuan penonton tidak hentinya berjingkrak dalam Mosh Pit yang terbebas dari asap rokok dan sampah makanan.

Seperti diketahui, festival musik metal ini merupakan kali pertamanya dilaksanakan setelah vakum sejak 2003. Sebelumnya sudah empat kali diadakan festival serupa. Lapangan Brigif dinilai bisa mengakomodir para penyuka musik keras, sehingga mereka bisa menikmati aliran musik keras tersebut.

Dengan tema Rebel Meet Rebel, gelaran tersebut juga menghadirkan kolaborasi antara musik cadas dengan alat musik tradisional. Hal ini untuk menunjukkan bahwa musik metal dapat menjadi jembatan bagi pelestarian budaya daerah.

Sejumlah band metal yang memacu sebagian besar penonton yang mengenakan serba hitam diantaranya Jasad, Forgotten, Seringai, Disincfected, Bleeding Corpse, Outright, Komunal, Rosemary, Jeruji, Down For Life, Beside, Tcukimay, Critical Defacement, Turbidity, Infamy, Parau, Godbless Symptoms, Screaming Factor, Gugat, dan Cranial Incisored.

Perlu diketahui, perhelatan musik ekstrim dengan tonggak sejarah berdirinya komunitas metal tertua dan terkuat di Indonesia sekarang ini, ujungberung rebels, menjadi perhelatan tertua sejak munculnya gerakan bawah tanah (Do It Your Self Independen) era 1990an. Sejak pertama kali digelar tahun 1995, Bandung Berisik 4 tercatat oleh Majalah Time Asia sebagai pergelaran musik bawah tanahterbesar di Asia yang berhasil mengundang sebanyak 25.000 audience di lapangan stadion Persib Bandung.

Namun, di akhir acara, yang terutama saat dua raksasa metal Bandung, Burgerkill dan Forgoten yang memperdengarkan secara live lagu- lagu yang akan termuat dalam album baru mereka. Sebagai penutup, Burgerkill membawakan lagu yang tak dibawakan di panggung- panggung sebelum Bandung Berisik 2011.

Salah seorang penonton, Dadan Syuhada (28) mengakui gelaran kali ini cukup mengobati kerinduan musik metal Bandung. “Walaupun tidak semua genre ditampilkan, seperti pada Bandung Berisik IV di Stadion Persib, memang sudah tidak sama lagi. Kalau dulu, semua genre ikut menyemarakan acara ini,” terang Dadan yang juga pegawai swasta di Bandung itu.