Minggu, 12 Juni 2011

Bandung Berisik Obati Kerinduan Metalhead Tanah Air

(foto: bandungberisik.com)
BANDUNG– Ajang musik Bandung Berisik dihadiri sekitar 20 ribu penonton. Para penonton disuguhi aksi para musisi metal yang diselenggarakan Atap Production dan Ujung Berung Rebels di Lapangan Brigif Cimahi, Sabtu (11/6/2011).
Begitu masuk area, terlihat gate berukuran besar menyambut kedatangan para metalhead Indonesia. Uniknya, sekalipun acara yang menampilkan 23 band cadas, para penonton tetap tertib menikmati musik yang menjadi simbol reuni bagi para pecinta musik cadas di tanah air. Selain dibantu petugas keamanan, para penonton diwajibkan mengenakan gelang sebagai tanda masuk area.

Bandung Berisik yang diselenggarakan untuk kelima kalinya ini mengusung tema Rebel Meet Rebel. Bagi para pecinta musik ini, dapat juga menemukan Wall Of Fame Bandung Berisik dengan memanfaatkan kegiatan berfoto bersama kawan, kekasih, atau keluarga. Pihak panitia juga menyediakan Merch official sampai dengan Merch band.

Para penonton seolah tidak akan bosan saat jeda band yang masing-masing membawakan beberapa lagu dalam durasi 15 menit. Belajar musik dengan mengikut coaching clinic gitar dan drum yang diprakarsai Abah dan Agung (Burgerkill) misalnya. Pengetahuan tentang alat musik tradisional juga dapat dengan mudah masuk ke booth Tradisional yang diisi oleh Karinding, sebuah alat musik khas Jawa Barat.

Bagi yang benar-benar menikmati musik, para penonton malam ini dimanjakan oleh 200 ribu watt sound lengkap dengan mutimedia, lighting yang dengan nuansa gotic dalam big stage. Dari pantauan Okezone, ribuan penonton tidak hentinya berjingkrak dalam Mosh Pit yang terbebas dari asap rokok dan sampah makanan.

Seperti diketahui, festival musik metal ini merupakan kali pertamanya dilaksanakan setelah vakum sejak 2003. Sebelumnya sudah empat kali diadakan festival serupa. Lapangan Brigif dinilai bisa mengakomodir para penyuka musik keras, sehingga mereka bisa menikmati aliran musik keras tersebut.

Dengan tema Rebel Meet Rebel, gelaran tersebut juga menghadirkan kolaborasi antara musik cadas dengan alat musik tradisional. Hal ini untuk menunjukkan bahwa musik metal dapat menjadi jembatan bagi pelestarian budaya daerah.

Sejumlah band metal yang memacu sebagian besar penonton yang mengenakan serba hitam diantaranya Jasad, Forgotten, Seringai, Disincfected, Bleeding Corpse, Outright, Komunal, Rosemary, Jeruji, Down For Life, Beside, Tcukimay, Critical Defacement, Turbidity, Infamy, Parau, Godbless Symptoms, Screaming Factor, Gugat, dan Cranial Incisored.

Perlu diketahui, perhelatan musik ekstrim dengan tonggak sejarah berdirinya komunitas metal tertua dan terkuat di Indonesia sekarang ini, ujungberung rebels, menjadi perhelatan tertua sejak munculnya gerakan bawah tanah (Do It Your Self Independen) era 1990an. Sejak pertama kali digelar tahun 1995, Bandung Berisik 4 tercatat oleh Majalah Time Asia sebagai pergelaran musik bawah tanahterbesar di Asia yang berhasil mengundang sebanyak 25.000 audience di lapangan stadion Persib Bandung.

Namun, di akhir acara, yang terutama saat dua raksasa metal Bandung, Burgerkill dan Forgoten yang memperdengarkan secara live lagu- lagu yang akan termuat dalam album baru mereka. Sebagai penutup, Burgerkill membawakan lagu yang tak dibawakan di panggung- panggung sebelum Bandung Berisik 2011.

Salah seorang penonton, Dadan Syuhada (28) mengakui gelaran kali ini cukup mengobati kerinduan musik metal Bandung. “Walaupun tidak semua genre ditampilkan, seperti pada Bandung Berisik IV di Stadion Persib, memang sudah tidak sama lagi. Kalau dulu, semua genre ikut menyemarakan acara ini,” terang Dadan yang juga pegawai swasta di Bandung itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar