Rabu, 25 Agustus 2010

EMO

EMO


• Definisi Emo
emo sebenernya aliran musik yg dimainkan dengan menggunakan
segala curahan dr sang pembawa lagu tersebut. alhasil banyak dr band2 tersebut kadang
di bilang cengeng, padahal sebenar nya tidak,itu cuma cara mereka mengexpresikan EMOsi mereka,
di dalam genre emo itu masih banyak terdapat aliran2 yg memiliki karakteristik yg berbeda2."

"biasanya sih emo di sini (indo) identik dgn polem alias poni lempar..
abg2nya berlomba2 manjang2in poni.. sampe2 alay alay kampung pun ikut"an bergaya "emo"
sok2an dengerin alexisonfire,alesana,story of the year dll..
padahal sih ga ngerti tuh apa yg di dengerin… ikut dengerin biar dibilang gaul..
dan biasanya kan band2 emo tuh kbnyakan indie,jarag yg mainstream..
trus kalo poser biasanya kalo jalan ke tempat publik gitu,mall misalnya suka seragam pake bajunya…
yg satu item,item semua…
dan poser bergaya emo cuma sebatas pnampilannya doang emo
nah,kalo real emo,gayanya juga ga terlalu mencolok bgt kaya poser2 gitu..
biasa aja sih menurut gw.. cuma,biasanya mereka tuh ga suka ngumpul2 di mall2 gtu kayak poser2..
mereka biasanya suka menyendiri gtu… soalnya emo itu kan dalam arti kasarnya adalah kaum2
terbuang/dikucilkan gtu kan… makanya jrg keliatan real emo kids di tempat2 publik..
dan ga semua org itu poser ya… poser itu cuma org yg bikin rusak emo aja..

• Awal mula EmO

Sebenarnya susah juga untuk mendefinisikan musik emo itu sendiri seperti apa. Ironis memang, padahal kita gampang banget menstereotipkan seseorang sebagai emo kids tapi di sisi lain susah banget buat kita untuk mendefinisikan musik emo itu sendiri.

Anyway, basicly kata emo didapat dari kata “Emotional”, dan musik ini awalnya merupakan salah satu anak-an dari musik punk. (pasti lo tau lah). Umumnya sih, dituangkan ke dalam lirik yang emosional cenderung cengeng, melodius, puitis dan dibalut dengan teriakan-teriakan luapan emosi, terutama emosi yang tak terbendung setelah band metal anda selalu gagal lolos di audisi acara-acara sunatan massal. (hehehe, tae ah!)

Genre musik ini tuh mulai berkembang di akhir tahun 80an dan awal-awal 90an, sebagai sesuatu “label” yang awalnya diberikan kepada band punk di Washington DC saat itu, yang notabenenya memiliki permainan gitar lebih keras dari kebanyakan band punk. Dan alhasil genre musik ini dikenal sebagai musik “DC Punk”.

Pada tahun 1984 sejarah mencatat band hardcore-punk Hüsker Dü, sebuah band yang memberikan influence yang kuat pada band DC Punk lainnya kayak Faith, Rites of Spring dan Embrace. Merilis album keempat yang bertitel “Zen Arcade”. Album inilah yang menjadi sebuah album legenda saat itu.

Untuk informasi Embrace sendiri adalah band yang dibentuk oleh Ian MacKaye, yang sebelumnya menjadi vokalis band kenamaan Minor Threat.

• Pemahaman tentang Emo
3 hal pemahaman tentang EMO

(1) Sebagai suatu genre musik, emocore termasuk musik yang agak terlambat masuk ke Indonesia, dimana sejak awal kemunculannya, pada tahun 1984, baru saat sekarang ini emo muncul sebagai jenis musik yang sangat banyak diminati, baik di Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Medan, Kalimantan, Sulawes, dsb. Genre Musik ini, sebagaimana genre musik lainnya sangat mustahil muncul dengan sendirinya. Semua aspek budaya manusia, termasuk di dalamnya hal ini, emo, punk, metal, hardcore, rock 'n' roll, sangat bersifat 'dialektis', yang artinya terbentuk dari berbagai pengaruh budaya lain yang sebelumnya dan saat itu, ada. Tidak dalam hal style dan audio-visual saja, tapi secara ideologis, musik sangat besar dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sosial subjek di sekitarnya, jika kita lihat akar musik underground di dunia, semua berasal dari satu moyang, jazz, blues dan klasik. Dan corak masing-masing generasi dari genre musik tersebut, sangatlah berbeda satu sama lainnya, sesuai dengan kondisi zamannya, dan poin inilah yang akan saya jelaskan di poin ke-3 di bawah.

(2) Sebagai suatu komunitas, kesamaan hobi dan selera dalam musik, dalam hal ini, emo-core, screamo, dsb. mendorong suatu pergerakan sosial yang secara informal, mengumpulkan masyarakat muda untuk tergabung dalam even-even musik khusus, melalui media langsung dan tidak langsung menyatukan para individu yang berlatar belakang beda-beda dalam satu kesamaan hobi; all stuffs around emo. Atau sebagai contoh di Indonesia ini, kita mengenal suatu komunitas musik progesif rock yang bernama 'Indonesian Progressive Society' (IPS).

(3) Sebagai suatu fenomena perubahan sosial, di sinilah yang paling menarik. Sejak kemunculan 'Emo' dalam belantika musik di Indonesia, khususnya di generasi masyarakat Indie, kehadiran genre musik dan style dari Amrik ini membawa angin kontroversial yang cukup besar (bisa jadi hanya dibesar-besarkan, atau memang betul-betul besar dari sananya). Mengapa? karena berdasarkan fakta dari observasi saya, banyak diantara mereka yang menyukai 'musik emo' tapi di sisi lain, mereka membencinya hanya karena faktor 'fashion' (kulit luar)-nya saja, yang pada akhirnya bercampur aduk dengan penafsiran yang 'abstrak' dan akhirnya, melahirkan apresiasi musik yang abstrak pula tanpa ada kesimpulan objektif yang nyata dari jenis musik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar